Kesiswaan

Kamis, 24 Mei 2012

PRESTASI DAN DEDIKASI MIN BULUSARI

Kepala MIN Drs.Pardi, MPdI bersama Guru Besar Prof. Dr. Juan Liqui di Singapura 


 Salah satu program kerja kesiswaan untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik
Pelatihan PBB Oleh KORAMIL dan POLSEK gempol pada saat Masa Orientasi Peserta didik 
di MIN Bulusari Tahun Pelajaran 2012/2013





 Juara  I SISPRES Mapel B. Indonesia ALFIYA OCTOVIA AZZAHRA EFFENDI berpose dengan PKM Kurikulum BInti Komariyah, S.Pd Kepala Madrasah Drs.Pardi, M.Pd.I dan Kepala Kankemenag Kab. Pasuruan Drs.H.Barnoto,M.Pd.I
MIN Bulusari mewakili Kab. Pasuruan dalam Olimpiade Sains dan Agama Tingkat MI 
se-Jawa Timur di Asrama Haji Surabaya






Juara I Mapel BAHASA INDONESIA
Lomba SISPRES tINGKAT SD/MI Se-KABUPATEN PASURUAN yang diselenggarakan oleh DINAS PENDIDIKAN KAB.PASURUAN











Juara I Pidato Bahasa Arab Putra  , JUara I Baca Puisi Putri, Juara I Paduan Suara
 Juara Umum Lomba Hardiknas yang diselenggarakan Oleh KKG dan KKMI Kab. Pasuruan





Juara I Lomba Pildacil pada Kreativitas Anak RA- TK se kec. gempol periode V tahun 2012 yang diadakan oleh MI Negeri Bulusari dalam rangka Hari Kartini dan Pendidikan (Kegiatan MIN Bulusari setiap tahuun )
















 Peraih Medali Emas dalam kejuaraan Tae Kwon Do Cup Kelas Junir di ITATS Surabaya , Minggu  20 Mei 2012
 Bapak AIPTU Subasir melakukan penyuluhan 
Narkoba dan kenakalan Remaja di MI Negeri Bulusari

Penyerahan Kenang2an dari  Wali Murid Kepada Bapak Kepala MI Negeri Bulusari 












Bapak Kepala MIN Bulusari Drs.Pardi, MpdI berpose dengan Guru Besar di Singapura dalam rangka Study Banding Pejabat Kankemenag Kab. Pasuruan 




Juara I PILDACIL Tingkat Kabupaten Pasuruan 
 Pemenang Buletin Edisi IX Bulan Desember 2011 berpose dengan Kepala Lab. MIPA


 Pejabat dan Pegawai MI Negeri Bulusari Bersama Kepala Kantor dan Kepala MIN 



Penampilan Perdana Drum Band MIN Bulusari tahun 2010







Juara Harapan V Festival Anak Muslim Jawa Timur 11 Juli 2012 Bersama Kakankemenag Kab.Pasuruan Drs. H. Barnoto, MPdI dan Kepala MIN Bulusari Drs.PArdi, M.PdI

















Selamat dan Sukses Buat Rohmania Hidayati Peringkat 9 Lomba IPTEK Tingkat Nasional Tahun 2010




















Drs. Pardi, M.PdI ( Kepala MIN Bulusari) - Kompol Slamet Riyadi ( KApolsek Gempol) - H. Heru Farianto, S.Sos, M.Si ( Camat Gempol) - Kakankemenag  Kab. Pasuruan (Drs.H.Barnoto, M.PdI) - Dahlan, S.Pd, MM ( Kepala UPTD Pendidikan Kec. Gempol)

Juara Harapan II FAM JAwa TImur bersama Kbid Mapenda Kanwil Kemenag JAtim 
Drs.H,. Mahfud Shodar  M, A.g















Dokter Kecil dan Team UKSMIN Bulusari bersama Pembian (PKM Kesiswaan) H.M.  Marsam, M.PdI
















Praktik MIPA,Agama, da Kesehatan dalam KBM di MIN Bulusari





Kegiata Praktikum Ibadah dan Kesehatan






Para Juara Tingkat Kabupaten dan Propinsi
mendapatkan piala pengganti dari Kepala Madrasah

Para Pemenag Lomba Futsal Kecamatan Gempol berpose dengan PKM Kesiswaan HM Marsam ,SPdI
 Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan bersama Kepala MIN Bulusari
 Team Gerak Jalan MIN Bulusari 2011 Juara II
 Team Paduan Suara MIN Bulusari peraih Juara I Tingkat Kabupaten
 Uparacara Bendera Rutin Setiap Hari Senin

 Bendera Merah Putih Siap............... dikibarkan
 Sujud sebagai tana bahwa manusia sangat rendah dihadapanNYA
 Para Ibu Guru MIN Bulusari Siap Menjadi Jawa Senam Sehat 2011











Penjelahan di Gunung Penanggungan











Siswa-siswi Melakukan Sungkem Kepada orangtua sebelum Pelaksanaan UN tahun2012


Team Paduan Suara siap berkompetensi  dalam PORSENI MI JATIM ke 3  di Jombang
berpose dengan guru pembimbing dan 
Bapak Kepal MIN Bulusari selaku Ketua KKMI Kabupaten Pasuruan

PIALA KREATIVITAS PERIODE V TAHUN 2012 DI MIN BULUSARI


























 Team Tari Siap Tampil di acara umum bersama kita bisa










Minggu, 06 Mei 2012

Pelaksanaan UN yg di pantau oleh Kepala Kankemenag, Camat Gempol dan Kapolsek serta Kabid Pergurag Kab.Pasuruan













ISTIGHOSAH  BERSAMA WAMUR JELANG UJIAN NASIONAL 2012.
 
BuletMIN, Bulusari^^ Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Siswa kelas VI dan wali murid bersama guru melaksanakan istighosah di Musholla MIN Bulusari, Sabtu (05/5). Istighosah akbar yang diselenggarakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bulusari tersebut diikuti oleh 53 siswa dan 49 walimurid bersama Bapak/Ibu guru MIN Bulusari.
Kegiatan yang digelar tersebut dilakukan untuk mendoakan para siswa kelas VI agar dapat mengerjakan soal dengan lancar dan lulus dalam UN.
Dalam acara doa bersama tersebut, puluhan siswa kelas VI juga memcium dan sujud ki pangkuan Ibu/Bapak kandungnya. Momen ini dimaksudkan sebagai pencerminan penghormatan anak kepada orangtua. Pada saat sungkem dan mencium pangkuan salah satu orangtuanya yang dipandu oleh Ust. M. Fauzi, S.Ag tersebut banyak siswa yang menangis karena terharu.
Kepala MI Negeri Bulusari, Drs.Pardi,MPdI mengatakan, acara istighosah menjelang UN memang rutin digelar. ‘’Kami berdoa supaya semua siswa dimudahkan dalam mengerjakan soal UN nanti,’’ terang beliau saat mengisi sambuatan setelah istighosah yang dipimpin oleh koord keagamaan MIN Bulusari M.Fauzi, S.Ag dan didampingi oleh PKM Keiswaan Marsam, SPdI.
Istighosah yang digelar kali ini ditargetkan mampu menenangkan para siswa dalam menghadapi UN pada tanggal 07 Mei (senin) mendatang. Selain pada momen menjelang ujian, kegiatan doa bersama (Istighosah) juga dilakukan secara rutin setiap hari jum’at pagi. Pardi, mengatakan, jumlah siswa MIN Bulusari yang mengikuti UN mencapai sebanyak 53 siswa. Mereka akan mengerjakan tiga materi UN yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahu`n Alam (IPA), dan Matematika.
Salah seorang pelajar MIN Bulusari, Utiy Dewi Zuhruyah (12 tahun), mengungkapkan, awalnya para siswa merasa khawatir dengan semakin mendekatnya pelaksanaan UN. ‘’Kalau tidak lulus pasti saya dan siswa lain malu,’’ terang dia. Pasalnya, ujar putri pertama pasangan Drs.Syaifudin Zuhri (Guru SMPN Beji ) dan Masruroh,S.Ag ( Wali Kelas VI MIN Bulusari)  , ia harus mempertanggungjawabkan hasil UN kepada orangtua dan guru. Sehingga kegiatan doa bersama ini diharapkan mempermudah para siswa dalam mengerjakan soal-soal UN dan mendapat nilai yang bagus. *
Pada Pelaksanaan Ujian Nasional  hari Pertama, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bulusari terasa berbeda dan berkesan pada saat ada  memonitoring pelaksaan UN pada hari senin, 07 Mei 2012 tersebut, pasalnya MIN Bulusari Kedatangan para tamu istimewa secara bersamaan tiba di lokasi diantara mereka adalah Drs.H.Barnoto, MPdI ( Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan) bersama rombongan dan  M. Dahlan, S.Pd, MM (Kepala  Unit Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Gempol , H.Heru Farianto, S.Sos, M.Si (Camat Gempol ) dan Kapolsek Gempol Kompol Slamet Riyadi yang berdatangan secara bersamaan pada pukul 09.00 WIB. mereka di sambut dengan hangat oleh Kepala  Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bulusari Drs.Pardi,MPdI bersama panitia Ujian Nasional . *By Sutrhsno Ms, S.Pd.I


PEREMPUAN, PENDIDIKAN DAN GENDER
 Oleh: Khoirul Anam, SPdI*

Penegakan Hak-hak perempuan dalam Islam. Benarkah tempat perempuan hanya dirumah? Seputar Sumur kasur dapur. Benarkah perempuan tidak berhak menjadi pemimpin. Seandaiya hal itu betul alangkah tidak adilnya Islam. Betapa berlawanan Islam dg ajaran yang dibawahnya, seperti keadilan, perdamaian, anti kekerasan, persamaan derajat laki-laki, Perempuan. Bukankah Islam mengecam cara Jahiliyah, Islam diturunkan dg misi membawa Rahmat bafi seluruh alam, termasuk perempuan. Nabi Muhammad Saw menghargai perempuan dan menjadikan sebagai mitra dalam perjuangan, contoh sayyida Khodijah dijadikan Penasihat beliau, sayyida Aisyah sebagai panglima perang (perang Siffing), tapi mengapa dalam prkembangan Islam dicitrakan seolah menomor 2kan  perempuan Teks Al-Qur’an, Hadist sebenarnya telah mengatur kehidupan laki, perempuan begitu harmonis, dalam hal Ubudiyah Ibadah siapapun berbuat baik, baik laki/ perempuan Alloh Swt akan memberi Pahala (QS Al-Imron: 195, An-nahl: 97) kemudian laki-laki atau  perempuan brtanggung jawab trhadap apa yg ia perbuatnya, sebagaimana :
مااكتسبت لهاما كسبت وعليها
Dalam hal Sosial Al-Qur’an memerintahkan anak bertindak Hormat, patuh pada Orangtua termasuk Ibu, dalam Hadist janganlah engkau berkata ah, cis pada ibumu sebab yang demikian Alloh Swt melaknatnya. Pernikahan penyatuan 2 insan berbeda jenis bertujuan mempertahankan keturunan serta menciptakan spiritual Harmoni (QS Arrum :21), demikian juga dengan Hadist mengatur Istri harus diperlakukan dengan baik.
Pemaparan kondisi perempuan dlm Islam memperlihatkan bahwa posisi perempuan diangkat harkat martabatnya ketika Islam datang. Islam menghapus segala bentuk kekerasan diskriminasi, pelecehan trhadap perempuan, dg demikian  tiada bukti bahwa perempuan dlm Islam dipandang rendah dari laki-laki.
21 April (RA. Kartini) telah berlalu, perempuan Indonesia  boleh berbangga diri, karena RA Kartini dianggap sebagai pendobrak ketertinggalan kaum perempuan Indonesia pada zaman Kolonial. Karenanya penegak Emansipasi perempuan memposisikan kartini sebagai Tokoh yg tak bisa ter abaikan perannya, betapa tidak ketika peradaban Perempuan Indonesia pada posisi yang rendah.
Para pejuang emansipasi Wanita mendamba adanya kesetaraan Wanita dan laki2 dalam segala bidang. Tak heran bila hingga saat ini emansipasi menjadi bingkai favorit di kalangan pejuang kesetaraan Gender, bahkan sebagian perempuan lain  memaknai emansipasi adalah sebuah  “Pemberontakan”.
Emansipasi (emancipatio) berarti pembebasan dari tangan kekuasaan, Kamus besar bahasa Indonesia memaknai: proses pelepasan diri para Wanita dari kedudukan ekonomi rendah serta pengekangan Hukum yg membatasi kemungkinan untuk berkembang dan maju.
Berkaitan hal itu Islam mengakui adanya pembedaan (distinction) tapi menolak perbedaan (discrimination). Fitrah laki, perempuan memang tidak sama, namun justru perbedaan tersebut membuat laki-laki, perempuan menjadi saling melengkapi sebagai kesatuan yang utuh, sedangkan diskriminasi hanya menguntungkan sepihak dan merugikan yang lain. Islam hanyalah penyelarasan sesuai Kodratnya, bukan pengekangan. Contoh lagi Cut Nyak Dien  dari tanah rencong yang gigih berjuang menyelamatkan Syariat Islam dari upaya pemusnahan kaum Kolonial, saat itu masyarakat Aceh (tanah rencong) benar-benar Istiqomah dengan ajaran Islam, saat itu pula peluang sangat terbuka untuk menjadi seorang pemimpin, bahkan panglima perang termasuk kaum perempuan, dan perjuangan Cut Nyak Dien layak mendapat posisi yang Agung.
Terkait emansipasi, sesungguhnya sejak masa nabi tak sedikit perempuan yang merajai berbagai lini kehidupan, Islam telah membuka ruang kreatifitas bagi perempuan diantaranya: Sayyida Khodijah Al-Kubro (istri Rosululloh) seorang pebisnis sukses, Zainab Binti Jahsy penyamak Kulit terkenal, Qilat Ummi bani Anmar Piawai dalam berdagang, Al-Syifa’ Skretaris Pasar Madinah ternama pada waktu itu, Ummu Sulaiman yang menikah dengan Abu Thalhah  dan Islam sebagai “Mahar” nya.
16 abad lalu, ajaran Islam dengan rinci mengakomodasi perlindungan dan keadilan bagi kaum perempuan yang semua telah tersurat dalam Al-Quran serta tersirat dalam Hadist.
Hanya saja ketika ajaran Islam meluas ke seluruh dunia, di bebarapa daerah masih terjadi pengekangan terhadap perempuan, di mana aturan pengekangan tersebut adalah Produk budaya setempat yg dijadikan “Sekat” dg mengatasnamakan  ajaran Islam.
Ajaran agama memang bagus, akan tetapi tak semua penganut, pemeluknya sebagus Agamanya. Wallohul Muqwafiq Ilaa Aqwamithoriq Wassalamu’alaikum Wr. Wb.







PERINGATAN   2  M E I   PENDIDIKAN  NASIONAL 
Oleh: Khoirul Anam*
 


Guru adalah menjadi pribadi yang bermttu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa, bangsa serta Agama. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau Figure keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodho), baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karenanya, nama Hajar Dewantara sendiri
memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan. Pendidik atau sang Hajar adalah seseorang memiliki kelebihan di bidang keagamaan & keimanan, sekaligus masalah sosial kemasyarakatan (Civil Cociety). Modelnya adalah Kyai Semar (menjadi perantara antara Tuhan &manusia, mewujudkan kehendak Tuhan di dunia). Sebagai pendidik yang merupakan perantara Tuhan maka guru sejatinya adalah berwatak Pandita: yaitu mampu menyampaikan kehendak Tuhan dan membawa keselamatan. Manusia merdeka adalah tujuan pendidikan Taman Siswa (sekolah yg didirikan Ki Hajar Dewantara) pada waktu itu. Merdeka secara fisik, mental & rohani. Namun kemerdekaan pribadi dibatasi tertib damainya kehidupan bersama, ini mendukung sikap seperti keselarasan, kekeluargaan, musyawarah, toleransi, kebersamaan, demokrasi, tanggungjawab dan disiplin. Sedang maksud pendirian Taman Siswa adalah membangun budaya sendiri (Ing Madyo mangun karso), jalan hidup sendiri dg mengembangkan rasa merdeka pada hati setiap orang melalui media pendidikan yg berlandaskan aspek nasionalis sesuai ajaran baik yang telah dianut (Tut Wuri handayani).
Akhirnya tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Pendidikan diharapkan menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna, berpengaruh di masyarakat, bertanggungjawab atas hidupnya, oranglain serta pada Tuhannya (beriman, bertaqwa) berwatak luhur, berkeahlian. Setelah dimiliknya hal-hal tersebut, maka dengan sendirinya seseorang akan mendapatkan
Reward  baik dari pendidik,  oranglain, ataupun dari Sang pencipta. Sesuai janji Alloh dalam Al-Qur’an :     
ير فع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوا العلم درجت
“Alloh akan mengangkat Derajat mereka Orang-orang yang beriman dan berilmu”. Demikian semoga ada Guna dan manfaat bagi keluarga besar MIN Bulusari.