Kesiswaan

Kamis, 13 Oktober 2011

PENDIDIKAN KARAKTER

By Drs. Pardi, M.Pd.I 



Pendidikan merupakan upaya sadar menyiapkan generasi (anak bangsa) untuk menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan jaman dalam kondisi apapun dan dimanapun. Untuk menyiapkan generasi yang siap tentu diperlukan  perangkat keras maupun lunak yang memadai, tenaga yang cukup dan berbagai pendukung yang benar-benar sinergi. Oleh karena itu madrasah sebagai lembaga pendidikan juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk turut mempersiapkan dirinya menjadi kawah candradimuka bagi penyiapan generasi bangsa dimaksud.

Sedangkan karakter adalah cirri khas yang melekat yang menjadi sifat dasar dan kebiasaan sehari-hari yang bersumber dari norma dan nilai yang diyakini kebenaranya oleh yang bersangkutan. Sehingga setiap manusia yang berkarakter adalah manusia yang mempunyai kepribadian yang kuat yang dilandasi oleh keyakinanya. Bagi MIN Bulusari menyiapkan anak didik yang berkarakter di dasarkan pada norma agama, nilai Pancasila sebagai falsafah Negara dan keyakinan kepada Allah SWT sebagai penentu segala sesuatunya terhadap manusia.

 Pendidikan berkarakter menekankan pada beberapa nilai dan norma dasar seperti Kejujuran, kedisiplinan, kebersamaan, dan kerja keras. Kejujuran menjadi landasan pembentukan karakter karena dalam keyakinan kita sebagai muslim berkata dan berbuat jujur adalah cerminan dari insane kamil (manusia sempurna) sebagaimana Rasulullah memiliki siddiq dan karenanya pula beliau menjadi manusia yang mendapat julukan Al-Amin (dapat dipercaya) berkat kejujuran beliau dalam setiap perkataan dan perbuatanya kapan dan dimanapun . Apabila kejujuran sudah mendarah daging dalam diri seorang muslim maka dalam setiap tindakanya akan memancar cahaya surga “ Innas Sidqa yahdi ilal jannah” begitu sabda Rasul .

Kedisiplinan menjadi penentu karakter seseorang karena agama menekankan pentingnya sikap istiqomah dan ikhlash yang menjadi dasar bagi sikap disiplin. Ajaran tentang sholat, puasa dan haji menjadi contoh konkrit betapa pentingnya menjaga disiplin waktu, tempat, pakaian dan rukun syarat yang harus dipenuhi . sholat lima waktu mengharuskan kita memenuhi ketetapan waktunya tanpa memenuhi itu sholatnya tertolak, demikian pula puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari kita dituntut secara disiplin menahan diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkanya, walau kurang semenitpun kalau tidak disiplin tentu puasanya batal. Ibadah Haji juga ditentukan waktunya diluar waktu yang ditentukan maka hajinya tidak sah, demikian komplitnya agama menyiapkan insan yang berkarakter dengan kedisiplinan.

Kebersamaan, Untuk menjadi manusia sempurna (berkarakter) bukanlah manusia yang bisa memenuhi hidupnya sendirian tetapi manusia yang bisa berinteraksi dan bekerjasama dengan pihak lain. Menurut ilmu social manusia itu “Homo Humani Lupus”(makhluk social) . Sebagai gambaran diri kita tak mampu memenuhi kebutuhan berpakaian tanpa melibatkan pihak lain. Untuk bisa berpakaian kita melibatkan petani kapas, tukang pemintal, penjahit, penjual kain, tukang kancing, ribuan pegawai pabrik kain dan pewarna dan masih banyak lagi yang terlibat. Pendek kata tanpa sikap kebersamaan dan hanya egois dalam hidup tak jadi manusia yang dipilih masuk surge sebab dalam diri masih ada kesombongan padahal Allah tak akan memasukkan surge bagi orang-orang yang dalam hatinya masih terdapat sebiji atom kesombongan. Dalam kehidupan bermasyarakat sebagai bangsa yang berbudaya dan berlandaskan pancasila kebersamaan menjadi mutlak adanya tanpa itu persatuan dan kesatuan akan tercabik, dan kehidupan sebagai bangsa akan tercerabut dari akar budaya bangsa.

Kerja keras, manusia yang berkarakter adalah mereka yang tidak berpangku tangan menunggu durian runtuh sambil menghayal dan berandai-andai. Al-qur’an menekankan “ Fa Idza Faraghta Fanshob”  ayat ini mendasari sikap seorang muslim yang paripurna adalah yang selalu berusaha segera melakukan aktivitas lain apabila sebuah aktivitas telah usai dilakukan. Berandai-andai dan malas adalah perbuatan yang dimurkai karena itu manusia yang berkarakter adalah yang selalu menjalankan aktivitas tanpa mengenal kata malas tetapi dengan optimis dan kerja keras.

Manusia yang mengedepankan kejujuran, melakukan tindakan dengan disiplin dan dedikasi tinggi, menggalan kebersamaan dalam hidup dan kehidupanya serta tidak berpangku tangan tetapi dengan kerja keras dalam hidupnya maka dialah yang akan memenangkan kompetisi kehidupan ini baik untuk kesuksesan di dunia maupun kelak di kaherat, sehingga harapan bahwa karakter akan terwujud baik sebagai pribadi muslim maupun sebagai manusia Pancasila .  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar